Pernahkah kita merasa sedih? Saya
rasa semua manusia pasti pernah mengalaminya. Ketika kita merasa sedih kadang
hati kita berkecamuk, antara harus menangis dan menumpahkan segala kesedihan
itu atau memendamnya dalam-dalam. Kesedihan masih dianggap sebagai hal yang
tabu oleh sebagian dari kita. Padahal ketika kamu merasa sedih, bebaskanlah
dirimu untuk bersedih. Menangislah sekencang-kencangnya seakan-akan di dunia
ini hanya ada kamu seorang. Kamu tidak bisa berpura-pura tegar dalam
kesedihanmu, toh tidak ada yang mengharuskan kamu untuk langsung tertawa
bahagia saat hal-hal buruk menimpamu. Hujan badai sekalipun akan berubah menjadi cuaca yang cerah pada
akhirnya, sama seperti dirimu..tumpahkanlah semua kekesalanmu dan menangislah., menangislah sampai kamu tidak bisa mendengar suaramu sendiri, menangislah seakan-akan orang lain tidak akan mendengar tangisan kita. Ketika
kamu sudah mulai bosan bersedih, angkatlah bahumu dan mulai bangkit dari
kesedihan. Carilah cermin, tersenyumlah dan bisikan pada dirimu sendiri bahwa
aku pantas untuk bahagia. Mulailah melakukan kegiatan yang membuatmu lupa akan
rasa sedihmu, mungkin kamu bisa bermain piano dan memainkan melodi-melodi yang
indah atau kamu bisa bernyanyi sekencangnya walaupun kamu tahu suaramu sumbang.
Lupakan semua kesedihanmu, pergilah untuk menengok dunia luar, menghirup udara
segar atau bercengkrama dengan teman yang mungkin sudah lama tidak bertemu.
Untuk kamu yang sedang bersedih, ingatlah bahwa setelah gelap akan ada terang
dan setelah kesedihan akan ada senyum manis menghiasi wajahmu.
Kepada orang yang baru patah hati, persilahkan dirimu untuk bersedih
Orang-orang punya pandangan yang aneh tentang bersedih, seakan-akan bersedih adalah hal yang tabu, seakan-akan kamu harus buru-buru tertawa setelah hal buruk menimpamu
Tapi tidak, seperti hujan di tepi senja kamu harus membiarkan setiap sendu yang ada
Setiap kematian butuh peratapan, begitupun cinta yang telah mati. Maka lakukanlah apa yang orang patah hati lakukan. Menangis hingga kamu tidak bisa mendengar suaramu sendiri. Makan coklat sebanyak-banyaknya. Mandi air panas hingga jarimu pucat. Pergi ke cafe dengan tatapan nanar, pesan satu buah es teh manis karena kopi mungkin terlalu pahit untuk diminum di saat seperti ini.
Izinkanlah dirimu bersedih, menangislah sekan ini terakhir kalinya kamu dikecewakan seseorang. Menangislah seakan kamu lupa caranya berharap.
Kepada orang yang baru patah hati, setelah kamu sudah bosan bersedih..saatnya kamu mengangkat dirimu kembali.
Mulai dengan hal yang mudah, Kamu bisa mulai mencoba mengambil gitar dan mengambil nada-nada mayor yang bahagia. Ambil piano dan bermain soneta yang indah. Atau jika kamu tidak bisa bermain musik, lihatlah dirimu di depan cermin dan bersenandunglah. Lalu diantara nada-nada itu bisikan kepada dirimu sendiri "Aku pantas untuk bahagia".
Kepada orang yang baru patah hati, selalu ada teman untuk menemani kamu. Pergilah bertemu temanmu, tertawalah sampai lupa waktu, tanyakan kabar teman yang lain, pamerlah keberhasilanmu di bidang -bidang yang kamu sukai. Jika memungkinkan nongkronglah sampai kamu diusir dari tempat itu.
Emang sih kenangan anak dirinya masih sering mengganggu. Tempat yang pernah kalian datangi, tidak akan terasa sama. Teman yang belum tahu mungkin akan menghampirimu dan bertanya "Si dia mana ya?" yang akan kamu balas dengan senyum tipis entah bagaimana menjawabnya.
Tapi percayalah satu hal, semua ini akan berlalu.. sama seperti hal lain di dunia semua hal buruk pasti akan beranjak pergi. Hujan pasti akan terganti langit biru, gelap pasti terganti terang dan luka pasti terganti senyuman tipis di bibirmu.
Kepada orang yang baru patah hati..bersabarlah, karena disetiap gelap ada cahaya kecil, karena di setiap sakit ada pembelajaran, karena kamu pantas untuk bahagia kembali..
*The Poem was written by Raditya Dika
I'm writing this because I was inspired by him. His poem and his video are really good and interested. Thanks to Raditya Dika to give me such an inspiration in making a blog.
0 komentar:
Posting Komentar